Seminar Hasil Penelitian Pemetaan Potensi Radikal Terorisme di Wilayah provinsi Sulawesi Barat di D'Maleo Hotel.
Manakarra Blogger,Mamuju---Review
penelitian strategi dan kebijakan nasional dalam pencegahan terorisme dan
teknis penelitian di Sulbar terbilang cukup mengalami peningkatan dalam fokus
penelitian indikator ancaman radikalisme.
Dari data tim peneliti, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi
Pencegahan Terorisme (FKPT) provinsi Sulawesi Barat melakukan penelitian di dua kabupaten yakni Matra, kecamatan Sarjo, desa sarjo dan Letawa kemudian Majene kelurahan Lembang Ulumanda.
Tercatat
dari dua kabupaten itu, dengan jumlah koresponden pada fokus penelitian potensi
radikal terorisme, sebanyak 384 orang menjadi sumber informasi selama Enam bulan dengan
melibatkan tokoh-tokoh di daerah tersebut dan hasilnya 20,3 persen mengakibatkan
konflik adalah faktor ekonomi.
"Kami
mengumpulkan dari 384 sample, hasil rata responden keyakinan agama tidak menjadi
potensi radikal 50,3 persen, dan aneka ragam suku 384 orang, dan ada 20,3 persen
mengakibatkan konflik adalah ekonomi, ada 26,1 persen tidak setuju dengan
gejala pemahan radikal”Jelas Yusran yang juga dosen di Universitas Tomakaka
mamuju di Hotel D’maleo dalam seminar hasil penelitian pemetaan potensi radikal
terorisme di wilayah provinsi Sulbar.Selasa 19 Oktober 2016.
Yusran
mengatakan sebagaimana yang diketahui dari dua kabupaten tersebut yakni majene
dan matra adalah bekas tempat munculnya paham-paham radikal di masyarakat.
Selain itu juga
hadir sebagai peneliti Dr.Rabiatul Adawiah mengatakan,penelitian yang dilakukan
yang melibatkan elemen masyarakat di daerah itu masih perlu pendalaman interview
sehingga data yang di hasilkan sesuai dengan yang diharapkan.
"kami
datang pada bulan juni kami melakukan penelitian,dan itu masih kurang,dan masih
perlu secara interview mendalam"Jelasnya.
Sementara
itu Kasubdit kewaspadaan Badan Nasional Penagulangan Terorisme (BNPT) provinsi Sulbar Andi
Intan Dulu mengatakan, mengatakan faktor dan perjalanan serta transformasi
dalam mengalami proses yang sangat panjang sehingga banyak berpengaruh pada
masyarakat utamanya faktor ekonomi.
“Ya berpengaruh
antara lain ideologi,pemahaman agama yang berbeda kemudian faktor ekonomi ini
sudah banyak terjadi perspektif,adanya bentuk pemahaman,salah satu menyebabkan
mereka itu tidak terlepas dari kebijakan pemerintah,juga keliru.sasaran adalah
pemahaman agama yang lemah kemudian faktor ekonomi”Kata Andi Intan Dulu.
Penulis :Adriansyah M.Fatwa