Gambar Lambang Komunitas Pecinta Seni dan Budaya (Kompesdaya) Kabupaten Mamuju,Sulawesi Barat.
Komunitas budaya saat ini dianggap sangat perlu menumbuhkan kembali semangat kecintaan terhadap budaya lokal khususnya terhadap generasi muda karena pandangan atau persepsi global "kebarat-baratan" terbilang sangat memberikan pengaruh.
Nilai sejarah tidak bisa dilupakan begitu saja juga sebab dengan hal itu,upaya yang dilakukan meski dikatakan sederhana, itu juga penting dilakukan terkhusus mamuju Sulawesi barat.Seiring dengan kemajuan zaman, kebudayaan lokal mulai terdegradasi dan
masyarakat mulai mengalami suatu proses hegemoni secara global yang
merujuk pada kebudayaan barat. Masyarakat Indonesia pada umumnya tidak
lagi mengenal kebudayaan nenek moyangnya, mereka akan lebih familiar
dengan kebudayaan barat yang setiap hari mereka lihat melalui
media-media televisi maupun secara langsung.
Karena itu jika berbicara tentang pandangan kaum muda terhadap
komunitas adat, tidak banyak yang dapat dikatakan, karena tidak banyak
dari kaum muda itu sendiri yang tahu akan keberadaan dan arti dari
komunitas adat. Kaum muda saat ini cenderung hanya mengenal
dunia modern dan mengalami proses modernisasi. Mereka lebih terpacu
dalam kompetisi yang tercipta di masyarakat saat ini dan mengindahkan
nilai-nilai tradisional yang mereka miliki. Ketertarikan pada komunitas
adat hanya dimiliki oleh sekelompok akademisi dengan bidang ilmu
tertentu saja. Komunitas adat menjadi sebuah kelompok eksotis yang
terkesan primitif bagi kebanyakan orang.
Di Sulawesi Barat Khususnya di kabupaten mamuju,banyak komunitas yang kemudian diisi oleh generasi muda dari kalangan intelektual,yang menganggap budaya memang perlu dilestarikan oleh karenanya pemerintah harus memberikan ruang yang lebih.
Foto Komunitas Kompesdaya,saat tampil di Manakarra Fair bertempat Anjungan Manakarra Mamuju,Belum lama ini.
Salah satunya dari komunitas yang ada tersebut adalah Komunitas Pecinta Seni dan Budaya (Kompesdaya),di ketuai oleh Herill Putra Ghalib dan anggota yang terdiri dari kaum muda.Heril yang di sapa akrab tersebut yang juga musisi,menilai komunitas memang perlu di salurkan melalui bakat sehingga melahirkan kreativitas.
Ia Mengatakan, Kebudayaan memiliki banyak hal, bahwa
kebudayaan merupakan pola cara berpikir, merasakan, dan bereaksi, yang
terdapat dan disebarkan terutama melalui simbol, yang membentuk
karakteristik pencapaian suatu kelompok manusia, termaksud gambaran yang
mereka tuangkan. Esensi atau inti kebudayaan
berasal dari gagasan tradisional dan terutama nilai-nilai yang mereka
pegang.
Ketua Kompesdaya,Heril Putra Ghalib.
kecintaan terhadap komunitas melalui gagasan atau ide dapat disalurkan dengan baik,misalnya dalam kegiatan sehari-harinya berkumpul dengan teman,menyatukan pendapat terhadap seni sekaligus mengekspresikan dalam bentuk latihan.
Foto Ketua Komunitas kompesdaya saat memberikan penjelasan dan sharing.
mungkin tidak dapat menjawab terlalu banyak tentang pandangan kaum muda
terhadap komunitas adat. Karena pada kenyataannya tidak banyak orang
yang menyadari eksistensi dari komunitas adat itu sendiri. Kita harus lebih
melihat relativitas kebudayaan dan tidak menilai komunitas adat dengan
nilai-nilai yang kita miliki, karena pada dasarnya setiap kebudayaan
memiliki cara-cara yang unik.
Penulis : Adri M.fatwa.